MJrasta.com - Gemerlap lighting dan tata panggung sudah menjadi hal yang tak asing bagi Tony Q Rastafara. Musisi reggae ternama ini pun sudah menjajal berbagai macam pentas, dari skala pinggiran hingga kelas dunia pernah dicicipinya.
Pernah manggung di Texas, Amerika Serikat, ikon musik reggae asal Semarang ini tak pernah menganggap dirinya sebagai seorang selebritas. Baginya, bermusik tak semata-mata mencari pundi-pundi uang. Karena itu, ia lebih senang menjadi musisi indie ketimbang terikat label.
"Tahun 2009 bikin indie sama temen. Jadi konsep indie itu bahwa bermusik tidak harus bergantung pada perusahaan, tapi kreativitas. Ga ada kekhawatiran. Saya ga pernah berpikir ga akan dapat uang," kata Tony saat ditemui Sabtu (18/10) lalu.
Pernah tergabung dalam kontrak 3 album bersama label, musisi gimbal ini hanya bisa merealisasikan 2 albumnya. Karena bermusik tak bisa dipaksa, ia akhirnya memutuskan untuk berjalan secara independen.
Sebagai musisi senior, Tony Q menyampaikan jika sukses atau tidaknya musisi bukanlah bergantung pada major atau indie label. Di matanya, seniman ya dinilai dari kreativitas dan karakter dalam diri mereka sendiri.
"Kalau bisa membuat sesuatu hal di luar mainstream, ya jalan aja. Bukan soal media, major atau indie label. Yang penting kan bisa tetap berkesenian. Major label juga pada koleps kan sekarang," tandas mantan vokalis band Rastafara tersebut.
Sumber : Kapanlagi.com
Pernah manggung di Texas, Amerika Serikat, ikon musik reggae asal Semarang ini tak pernah menganggap dirinya sebagai seorang selebritas. Baginya, bermusik tak semata-mata mencari pundi-pundi uang. Karena itu, ia lebih senang menjadi musisi indie ketimbang terikat label.
"Tahun 2009 bikin indie sama temen. Jadi konsep indie itu bahwa bermusik tidak harus bergantung pada perusahaan, tapi kreativitas. Ga ada kekhawatiran. Saya ga pernah berpikir ga akan dapat uang," kata Tony saat ditemui Sabtu (18/10) lalu.
Pernah tergabung dalam kontrak 3 album bersama label, musisi gimbal ini hanya bisa merealisasikan 2 albumnya. Karena bermusik tak bisa dipaksa, ia akhirnya memutuskan untuk berjalan secara independen.
Sebagai musisi senior, Tony Q menyampaikan jika sukses atau tidaknya musisi bukanlah bergantung pada major atau indie label. Di matanya, seniman ya dinilai dari kreativitas dan karakter dalam diri mereka sendiri.
"Kalau bisa membuat sesuatu hal di luar mainstream, ya jalan aja. Bukan soal media, major atau indie label. Yang penting kan bisa tetap berkesenian. Major label juga pada koleps kan sekarang," tandas mantan vokalis band Rastafara tersebut.
Sumber : Kapanlagi.com
Tidak ada komentar: