Slider

Video Klip

Kabar Bagus

Cerita Dipanggung

Rilis

Band/Solo

Profil Kayataskarasta Band

Profil Kayataskarasta Band

MJrasta.com - Berdiri pada akhir tahun 2015 sebuah band yang terinspirasi dari nama Ki Kayat, yaitu nama dari kakek salah seorang personil karena figurnya yang berwibawa dan kharismatik. Setelah melalui proses diskusi panjang, nama Ki Kayat tersebut bertransformasi menjadi Kayataskarasta. Tanpa menghilangkan pondasi dasar, Kayataskarasta menjelma menjadi band yang percaya diri mengusung genre Ska. Dengan music mereka yang kental dengan pengaruh dari Souljah, Katchafire, Heavy Monster, Braves Boy, Dhyo Haw, Rasvan Aoki, Bob Marley, Fredy Marley dll.

Band ini di rintis oleh Yossy, Aoki, Rio, Nanang, Reza ( 2015 ) kemudian pada tahun yang sama disusul oleh Gagas sebagai percussion. Berawal sebagai band di panggung – panggung festival music, Kayataskarasta melangkah lebih jauh dengan merilis single “Mengertilah” yang produksi oleh Rajasa Records pada tahun 2016. Dan dengan bersamaan masuknya Krishna mengisi posisi sebagai Keyboartdist ( 2017 ). Pelan tapi pasti Kayataskarasta berkembang melalui panggung – panggung kecil hingga panggung – panggung besar.

Pada tahun 2018 Kayataskarasta merilis Video Clip “Mengertilah” dan 2 single “Berharap Kau Kembali” , “Gadisku” yang di produksi oleh Lazarus Records, yang mendapat berbagai macam respon dari para pendengarnya. Di tahun ini pula Kayataskarasta menambah kekuatan dengan masuknya Yositro pada Saxophone dan Jono pada Trumpet. 2019 adalah penanda 3 tahun berdirinya Kayataskarasta yang kembali menetaskan karya video clip “Berharap Kau Kembali”.

Tahun ke tiga ini salah satu personil Aoki ( Guitar Rythem ) memutuskan untuk hengkang demi mengejar pendidikan. Sementara itu, Nanang (Bass) juga menempuh pendidikan di luarkota, di gantikan Duta sebagai player Bass. Kayataskarasta akan merilis album perdananya. Kayataskarasta masih aktif di panggung – panggung lokal dan turut meramaikan musik di Indonesia.

PERSONIL KAYATASKARASTA

Yossy ( Vocal ) | Reza ( Drum ) | Satrio ( Lead Guitar ) | Yositro ( Saxophone ) | Jono ( Trumpet ) | Duta ( Bass ) | Gagas ( Percussion ) | Krishna ( Keyboard )

SOCIAL MEDIA

Instagram : @kayataskarasta
Facebook : Kayataskarasta
Soundclod : Kayataskarasta
Youtube : Kayataskarasta

Awal Tahun 2021 Perahu Karet Rilis Akar Yang Sama, Dengan Warna Baru

personil perahu karet band

MJrasta.com - PANDEMI yang terjadi sejak awal 2020 membuat banyak pihak memutar otak untuk terus berkarya, dan melihat momen tersebut yang akhirnya membuat unit reggae asal Yogyakarta bernama Perahu Karet untuk merekam ulang lagu bertajuk Akar Yang Sama ciptaan aktivis asal Jakarta, M Hasan Khalidi.

Banyak hal yang menjadi pelajaran berharga bagi seluruh personil Perahu Karet seperti rasa takut yang hampir dialami oleh semuanya yang secara tidak langsung juga mempengaruhi tatanan kehidupan. Itu pula yang menjadi dasar Perahu Karet untuk merasa perlu kembali merilis Akar Yang Sama.

"Rasa takut itu merusak teori bahwa manusia itu mahluk sosial, itu pula yang merusak pola berkebudayaan dan hanya membuat manusia itu super individu serta pembatasan antara yang satu dengan lainnya," kata mereka.

Band yang berdiri pada 20 September 2014 di Yogyakarta ini menyebutkan, pada bagian lirik Akar Yang Sama juga disebutkan bahwa tidak semua orang memiliki pemikiran yang sama, juga dibalik isi hati dan pemahaman tentang hakikat hidup yang utama yakni berbagi cinta, kasih dan damai.

"Kegelisahan pasti ada, tinggal bagaimana kita menyikapinya dan karena itulah Perahu Karet coba membuat lingkaran dengan melihat yang terjadi sekarang serta disampaikan seperti yang terjadi di alam," ujarnya.

Ia menyebutkan, dengan matahari yang sama antara mahluk hidup satu dengan lainnya tidak seharusnya saling mementingkan ego masing-masing. Itulah yang ingin disampaikan kepada khalayak umum agar manusia sudah seharusnya memanusiakan manusia.

Dibantu oleh Bege Van De Skamafia untuk proses aransemen, Akar Yang Sama kembali dirilis tepat pada 1 Januari 2021 sebagai momen spesial dalam berbagai proses tepat saat pandemi covid-19 saat ini. Dan perilisan tersebut sebagai pembuktian bahwa Perahu Karet tidak pernah surut dan tetap akan berkarya.

Lagu Akar Yang Sama bisa Anda dengarkan di musik digital, seperti spotify, apple music, Joox dan masih banyak lainnya.

Akhir Tahun 2018 Kopi Loewak Rilis Single "When The Sun Goes Down"

Kopi Loewak Performance
Kopi Loewak Performance
MJrasta.com - Kopi Loewak adalah Band Ska asal Yogyakarta yang telah merilis 3 single lagu yang menarik yaitu, When i feel like, Ada kamu dan Mungkinkah. Sedangkan di akhir tahun 2018 ini, Kopi Loewak menutup dengan merilis single terbarunya yaitu "When Sun Goes Down".

Lagu ini rilis pada tanggal 12 Des 2018, di saat ramai-ramainya marketplace besar-besaran diskon, sedangkan Kopi Loewak merilis single mereka yang bisa di unduh secara gratis di souncloud.

Ini merupakan sebuah lagu yang akan menghantarkan kalian melepas lelah bersama indahnya langit jingga.

Kopi Loewak merupakan band yang mengusung musik Jamaican Sound, mereka memadukan musik Jamaica Sound,  SKA,REGGAE,PUNK,JAMAICAN SOUND dan ROCK menjadi sesuatu hal yang sedap & nikmat yang bisa dinikmati oleh semua orang seperti halnya KOPI.

Dengarkan lagu Kopi Loewak - When Sun Goes Down di bawah ini :

Jogja Reggae Revolution Sukses Jogjakarta Reggae Revival Hadir Akhir Tahun 2018

Jogjakarta Reggae Revival

MJrasta.com - Setelah suksesnya acara Jogja Reggae Revolution yang berlangsung awal tahun pada tanggal 27 feb 2018. Di penutupan tahun 2018, Komunitas reggae jogja yang biasa di sebut IRC (Indonesia Reggae Community) akan kembali menggelar acara yang tak jauh beda kerennya event yang sebelumnya dengan tempa Jogjakarta Reggae Revival.

Komunitas itu akan tidak berarti tanpa sebuah pergerakan, melihat beberapa fenomena di Indonesia dan di jogjakarta IRC sadar bahwa Musik Reggae ini salah satu Musik yang harus tetap ada dan selalu di kenal oleh masyarakat Luas. Maka dari itu Jogja Reggae Revival akan hadir di akhir tahun 2018 untuk melakukan pergerakan itu setelah sukses di awal bulan.

Yang sebelumnya Jogja Reggae Revolution berlokasi di Taman Budaya Yogyakarta, untuk Jogjakarta Reggae Revival akan berlangsung di Panggung Jogja Expo Center Food Cart / Taman JEC Cafe pada tanggal 22 Desember 2018 di mulai sejak dari pukul 15.00 WIB sampai selesai.

Untuk event Jogjakarta Reggae Revival kali ini akan menghadirkan musisi reggae dari luar pulau jawa dan yang paling istimewa kembali di event kali ini juga ada band asal jogja yang akan melakukan reoni di jogja. Berikut adalah beberapa band yang akn tampil di Jogjakarta Reggae Revival antara lain, Jogjamaika, Honnai, Tropico Rasta, Clawbout dan masih banyak lagi.

Musik reggae merupakan suara orang-orang terpinggirkan, dianut dan dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk kelompok etnis dan agama. Musik Reggae tidak hanya sekedar genre Musik akan tetapi Reggae adalah Jalan yang baik untuk menebar kebaikan dan perdamaian dimana musik ini di suarakan

Musik Reggae Masuk Di Warisan UNESCO

Bob Marley

MJrasta.com - Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO yang merupakan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB menetapkan bahwa Musik Reggae masuk daftar warisan UNESCO.

Mengutip dari situs web resmi UNIESCO ich.unesco.org, reggae merupakan suara orang-orang terpinggirkan, dianut dan dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk kelompok etnis dan agama. Reggae tidak pernah berubah sejak kemunculannya di Karibia tahun 1990.

“Kontribusinya terhadap isu internasional seperti isu ketidakadilan, perlawanan, cinta dan kemanusiaan serta tetap membawa musik ke fungsi dasar sosialnya seperti kendaraan atau sarana untuk bersuara mewakili semua orang, kritik sosial dan memuji Tuhan,” tulis UNESCO.

Proses pengakuan musik reggae itu tidak terlepas dari usaha Jamaika yang terus membujuk PBB. Jamaika, tempat jenis musik ini dilahirkan, terus mengajukan agar tradisi musik mereka diakui sebagai kekayaan dunia.

Musik Reggae adalah suatu aliran musik yang awalnya dikembangkan di Jamaika pada akhir era 60-an. Sekalipun kerap digunakan secara luas untuk menyebut hampir segala jenis musik Jamaika, istilah reggae lebih tepatnya merujuk pada gaya musik khusus yang muncul mengikuti perkembangan ska dan rocksteady.

Reggae berbasis pada gaya ritmis yang bercirikan aksen pada off-beat atau sinkopasi, yang disebut sebagai skank. Pada umumnya reggae memiliki tempo lebih lambat daripada ska maupun rocksteady. Biasanya dalam reggae terdapat aksentuasi pada ketukan kedua dan keempat pada setiap bar, dengan gitar rhythm juga memberi penekanan pada ketukan ketiga; atau menahan kord pada ketukan kedua sampai ketukan keempat dimainkan. Utamanya "ketukan ketiga" tersebut, selain tempo dan permainan bassnya yang kompleks yang membedakan reggae dari rocksteady, meskipun rocksteady memadukan pembaruan-pembaruan tersebut secara terpisah.

Setiap anda mendengarkan musik reggae dan orang baru mengenal lagu itu maka musisi yang akan tercetus untuk di ucapkan mereka adalah BOB MARLEY, karena beliau adalah musisi reggae yang paling tersohor dalam dunia musik reggae.

Akhirnya Apollo 10 Mengudara Rilis Album Perdana Mereka

Apollo 10 ska mengudara
MJrasta.com - Setelah fakum berkarya yang cukup lama dan hanya tampil di gigs-gigs saja, salah satu band Ska di Yogyakarta yaitu APOLLO 10 di akhir-akhir tahun 2018 akan mengenalkan karya terbaru mereka dan di kemas secara full album dengan judul "Mengudara". Album ini akan menjadi album pertama setelah di tahun 2005 mereka merilis sebuah demo lagu dengan lagu-lagu yang sudah cukup di kenal oleh publik, pasti kalian bakalan tidak asing dengan lagu demo tersebut.

Judu album ‘Mengudara’ sendiri diambil dari salah satu judul lagu yang masuk dalam album ini dan sudah sering kali dibawakan secara live di berbagai pementasan. Salah satu alasan mengapa album ini di beri judul ‘Mengudara’ adalah sebagai wujud kegembiraan dan apresiasi APOLLO 10 atas keluarnya album tersebut, setelah sekian lama band ini terbentuk.

Lebih dari satu decade berlalu, APOLLO 10 akhirnya kembali dengan membawa satu album baru yang akan dilengkapi dengan 11 track sebagai amunisinya. Delapan lagu di antaranya adalah lagu baru seperti ‘Mengudara’ dan ‘Reggae SkaRocksteady’. Sedangkan tiga lainnya adalah lagu yang sudah dirilis lebih dulu beberapa tahun lalu dalam bentuk demo album, yaitu ‘JRSC (JogjaRudeboy and Skinhead Crew),’ ‘Imagination,’ dan ‘Nostalgila’ yang sudah diaransemen dan dimixing ulang.

Album ini dirilis bersamaan dengan launching yang akan diadakan tanggal 10 Oktober 2018 di Jogja National Museum (JNM). Sebagai album pertama, harapan yang diinginkan yaitu mampu menjadi pijakan awal untuk mengudara lebih tinggi dan lebih jauh lagi, dan semakin member warna di jagad musik Indonesia khususnya di Yogyakarta.

APOLLO 10 adalah band asal Yogyakarta terbentuk pada 10 Oktober 1999, nama APOLLO 10 sendiri diambil dari cover album kompilasi Moon Ska Records. Sampai hari ini formasi APOLLO 10 diawaki oleh Dian (vokal), Annas (gitar, vocal latar), Dimas Pete (keyboard), dan juga Si Lhex (drum).

Source : geronimo.fm